By
Dewa71.
Demi sebuah Harga Diri dan
Kehormatan,
kelasku kugantung
Bukupun tertutup rapat
terasa berat beban sejarah yang harus
dipikul
Air mata kering terasa pahit
tersimpan dalam dadaku
Terdengar alunan seruling tulang
belulang
Dendangkan NyanyianJiwa”Hai Tanahku
Papua”
Membuat tak bisa berhenti
berpikir,walau sebentar,
yang di hutan mengembara tak perna
lelah
walau hanya dengan Panah dan Tombak
demi Tanah PerjanjianTUHANnya
Tenggelam dalam lembah sejarah
kutelusuri dimana kesalahan bangsaku
hingga harus begini,
Mohon ampun yaTuha,Allah Maha
Pencipta
Bangsa Papua atas segala dosa bansaku
Jangan berpaling darikami
datanglah hari ini
Urapi berkat-Mu
dan datanglah menjadi Raja atas tanah
dan bangsa kami
AMIN.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : PAPUAnews.
Publisher : watchPAPUA/Volume 2/Edisi Maret 2005/Hal.47.
0 comments:
Post a Comment