By. Angin Kurima
Dahulu kamu menjadi prajurit Pro Merdeka untuk Papua.
Yang siap "Mati" dengan kaki berdebu & rela berkeringat di jalanan,
dengan megaphone tua. Jiwa dan Raga berani dikorbankan demi Ideologi & harapan.
Yang siap "Mati" dengan kaki berdebu & rela berkeringat di jalanan,
dengan megaphone tua. Jiwa dan Raga berani dikorbankan demi Ideologi & harapan.
Tetapi kini, tinggal kenangan kawan.
Garuda NKRI, dengan berbagai partai politik, sudah mampu mencoret semangatmu dengan tinta emas. Sedang kami mampu mencoretmu dengan darah dan air mata belaka.
Mungkin itu tidak cukup kuat untuk menahanmu.
Ayo kawan kita pulang ke jalan tua...
Ulangi canda kita di depan moncong senjata...
Dengan kopral tua dengan senandung kenangan lama...
Ulangi canda kita di depan moncong senjata...
Dengan kopral tua dengan senandung kenangan lama...
Sadar kawan, tidak baik bergaya 5 tahun, satu periode.
Itu sama dengan menciptakan penjara kecil, dalam genggaman NKRI.
Itu sama dengan menciptakan penjara kecil, dalam genggaman NKRI.
Karena, tidak pantas, untuk seorang pejuang.!
Lebih baik mati dalam pertempuran, dari pada mati dalam selimut musuh.
Nama baik & harga diri lebih berharga, dari pada harta-kekayaan.
Sumber : Akun fb Ngaliq Horanue Melanesia Payage
Nama baik & harga diri lebih berharga, dari pada harta-kekayaan.
Sumber : Akun fb Ngaliq Horanue Melanesia Payage
0 comments:
Post a Comment